Analisis Kerangka Regulasi Aset Digital Hong Kong dan Tren Perkembangannya

Pendahuluan

Hong Kong terus membangun "ekosistem aset digital yang terpercaya dan berfokus pada inovasi", dan akan terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin di bidang aset digital global, mendorong Hong Kong untuk menjadi pusat inovasi global. Kerangka regulasi aset digital yang dibangun Hong Kong, serta praktik kasus sandbox yang terdepan, secara jelas menunjukkan bagaimana inovasi dapat mencapai perkembangan yang stabil dalam kerangka kepatuhan.

Perkembangan Aset Digital di Hong Kong

1.1 Pembukaan: "Tombol Jeda" di Daratan dan "Tombol Cepat Maju" di Seluruh Dunia (2017-2022)

Pada tahun 2017, daratan Tiongkok mengambil kebijakan penghentian total terhadap pasar aset virtual, menekan "tombol jeda" pengembangan aset digital. "Penutupan" yang ketat ini secara tidak sengaja menjadi "katalis" bagi industri kripto global, memicu gelombang "keluar" talenta, modal, dan proyek.

Sementara itu, peran Hong Kong lebih hati-hati dan halus, ia berfungsi sebagai "dinding pemadam kebakaran" untuk menghindari risiko yang meluas, dan secara diam-diam menjadi "pos pengamat" untuk mengamati perkembangan Web3 global. Hong Kong meluncurkan "kotak pasir regulasi fintech" dan secara aktif mengeksplorasi penerapan teknologi blockchain di tingkat aplikasi.

1.2 Kunci Permainan: "Penempatan" dan Niat Strategis di Hong Kong (2023-2025)

Akhir tahun 2022 hingga 2023, kebijakan regulasi aset digital Hong Kong mengalami perubahan penting. Pemerintah Daerah Khusus Hong Kong mengeluarkan "Deklarasi Kebijakan tentang Perkembangan Aset Virtual di Hong Kong", yang untuk pertama kalinya secara jelas menyatakan akan "secara aktif mendorong" pengembangan ekosistem aset virtual.

Memilih untuk "membuka pintu" pada saat ini dapat diartikan sebagai pilihan strategis tingkat tinggi dari pemerintah negara. Kerangka "satu negara, dua sistem" yang unik di Hong Kong memungkinkannya untuk menyeimbangkan misi sebagai pusat keuangan internasional dengan pertimbangan keamanan keuangan daratan. Kebijakan "uji coba terlebih dahulu" di Hong Kong juga mendapatkan respons dan interaksi positif dari kota-kota di daratan, yang menandakan potensi model "uji coba di wilayah Hong Kong, interaksi dengan daratan".

Kerangka "Dual Peak Regulation" Aset Digital Hong Kong

Sistem regulasi aset digital di Hong Kong memiliki karakteristik inti "regulasi puncak ganda", yang diatur oleh dua lembaga utama, yaitu Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong (SFC) dan Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) yang bekerja sama. SFC fokus pada atribut "investasi" dari aset virtual, sementara HKMA lebih menekankan pada fungsi "pembayaran".

Analisis Inti Regulasi Lisensi VASP dan Penerbitan Stablecoin

3.1 Sistem Lisensi VASP: Menetapkan Garis Merah untuk Platform Perdagangan

Sistem lisensi VASP yang mulai berlaku pada 1 Juni 2023 mengharuskan semua platform perdagangan aset digital terpusat yang beroperasi di Hong Kong atau melayani investor Hong Kong untuk memegang lisensi secara wajib. Sistem ini berfokus pada perlindungan investor, keamanan aset pelanggan dan stabilitas keuangan, pencegahan pencucian uang/pembiayaan terorisme, serta cakupan listing dan perdagangan token.

3.2 Kerangka regulasi stablecoin: menetapkan aturan untuk "mata uang quasi"

Regulasi stablecoin adalah langkah kunci bagi Hong Kong untuk membangun pusat aset digital global. Rancangan peraturan terkait telah disetujui pada 21 Mei 2025 dan akan mulai berlaku secara resmi pada 1 Agustus tahun yang sama. Kerangka regulasi ini berfokus pada stablecoin yang terikat pada mata uang fiat, yang mengharuskan penerbit untuk memperoleh lisensi dari HKMA dan memenuhi persyaratan cadangan penuh 1:1, transparansi dan keandalan, serta operasi yang sehat.

Pandangan Pemohon tentang Proses Panorama Sandbox Regulasi

"Sandbox regulasi" di Hong Kong pada dasarnya adalah "mekanisme dialog antara regulasi dan inovasi" serta "lapangan percobaan untuk isolasi risiko". Seluruh proses mencerminkan ketelitian, interaktivitas, dan transparansi, dibagi menjadi tiga tahap: persiapan, pengujian, dan evaluasi.

Sandbox Regulasi — Contoh Khas dalam Jalur Kepatuhan

5.1 Sandbox regulasi stablecoin: pragmatisme terlebih dahulu, menyelesaikan masalah

Peserta pertama yang masuk ke dalam sandbox termasuk JD Coin Chain Technology (Hong Kong), Yuan Coin Technology, serta konsorsium yang terdiri dari Standard Chartered Bank (Hong Kong), Anqi Group, dan Hong Kong Telecom.

5.2 Ensemble Sandbox: Inovasi infrastruktur pasar keuangan dan memfasilitasi adopsi tokenisasi

Proyek Ensemble bertujuan untuk memfasilitasi penyelesaian setoran tokenisasi antar bank menggunakan mata uang digital bank sentral pada tingkat grosir, serta menggunakan mata uang tokenisasi untuk perdagangan aset tokenisasi. Proyek ini mencakup berbagai kasus penggunaan seperti keuangan hijau dan berkelanjutan, pembiayaan perdagangan dan rantai pasokan, pendapatan tetap dan dana investasi, serta manajemen likuiditas.

Prospek Masa Depan

Dengan diterapkannya "Peraturan Stablecoin" secara resmi, Hong Kong telah memperoleh dasar sistem yang lebih kuat dan ruang pengembangan yang luas dalam mendorong skenario aplikasi stablecoin, memperluas jenis produk tokenisasi, serta meningkatkan likuiditas dan popularitas stablecoin serta produk keuangan tokenisasi.

Melihat ke depan, Hong Kong diperkirakan akan melompat menjadi titik kunci aset digital global dan pusat tokenisasi aset dunia nyata, membangun keunggulan kompetitif unik yang tidak dapat ditiru.